Senin, 04 Desember 2017

Bentrok Makassar 2018

Tahun 2018 adalah periode yang paling panas dan membara bagi Kota Makassar. Diperkirakan akan terjadi peningkatan bentrokan baik secara kualitas dan kuantitas dibanding beberapa tahun sebelumnya. Selain ada agenda bentrok rutin antar mahasiswa, Kota Makassar harus bersiap dengan jadwal rusuh tambahan yang dipicu Pilwakot Makassar dan Pilgub Sulsel. Level dan variasi bentrok akan sangat menarik karena diikuti berbagai elemen. Massa pendukung cagub dan cawakot bakal menambah gengsi tawuran di Kota Makassar. Stok Molotov akan diborong habis.

Berdasarkan catatan dari berbagai media berita, setiap peringatan hari apapun di Kota Makassar berujung dengan rusuh. Bahkan malam takbiran pun memakan korban. Apalagi jika ditambah masa kampanye dan pasca pilkada 2018. Titik bentrok bervariasi mulai dari kampus Unhas, UMI, DPRD hingga gedung KPUD. Bagi yang tidak memiliki kepentingan, sebaiknya hindari tempat tersebut. Lalu apa solusi untuk mencegah kerusuhan? Jawabnya: tidak ada. Ini adalah tradisi yang dipertahankan. Nama Makassar akan semakin digarisbawahi sebagai kota rusuh.

Di bawah adalah prediksi bentrokan yang terjadi pada 2018. Dimulai dari malam tahun baru hingga berakhir di bulan Desember. Masa kampanye Pilkada sekitar Februari 2018, momen ini akan jadi “peak season” rusuh. Dengan banyaknya kombinasi dan kompleksitas peserta bentrok, maka tahun 2018 harus diwaspadai oleh aparat keamanan.






Jumat, 10 November 2017

Kenapa Bacaan Zuhur Dipelankan?

Kenapa Shalat Zuhur dan Ashar bacaannya dipelankan alias tidak sekeras 3 shalat lainnya? Pertanyaan ini sudah dijawab beberapa situs di internet dengan berbagai dalil. Ini sangat baik untuk menambah wawasan kita. Namun belum lengkap jika tidak ditinjau dari sisi ilmiah atau ilmu kesehatan. Sejauh ini belum ada bahasannya. Mungkin belum terpikirkan oleh para pakar. Mari kita telaah apa dan kenapa dipelankannya suara saat Zuhur dan Ashar.

Di bulan Ramadhan, saat mengucapkan “Amin” ketika shalat Jum’at, emosi kita benar-benar diuji. Nafas orang di sebelah nyaris mengalahkan bau mesiu Tank NAZI, bahkan membuat nyaris pingsan sebagian jamaah. Itu baru seminggu sekali, bayangkan “Amin” shalat Zuhur dan Ashar nyaring, sebuah ujian pernafasan selama 30 hari. Selain Ramadhan, ada momen puasa sunnah lainnya juga bukan? Tanpa puasa pun, siang dan sore hari adalah waktu yang baik untuk mulut ditutup karena baunya.

Jadi ada faktor bau mulut (halitosis) kenapa bacaan Zuhur dan Ashar pelan. Dengan suasana hening dan senyap, terhindarlah orang lain dari aroma tak sedap. Pada Malam dan subuh hari,  kadar halitosis tidak separah di siang hari sehingga bacaan shalat dikeraskan.

Kamis, 26 Oktober 2017

Republika, Koran Pengabdi Saltik

Sekilas, tidak nampak kejanggalan pada Koran Republika. Narasi beritanya cukup objektif dan berimbang. Ilustrasi dan tata letaknya tak terlalu mengecewakan. Hampir memenuhi harapan sebagian besar pembacanya. Namun, bila diperhatikan lebih detail, ada hasil kerja dari “Pengabdi Saltik” yang mengganggu. Ya, beberapa wartawan dan editor di harian ini ada yang menjadi “Pengabdi Salah Ketik”. Salah Ketik yang telah membudaya jadi nilai minus dan membuat Republika objek tertawaan.

Entah sengaja atau tidak, Koran Republika melakukan kesalahan pengetikan nama orang, tempat, atau istilah ilmiah. Dalam seminggu penerbitan saja, kesalahan ketiknya ada belasan. Parahnya, tidak disertai ralat di edisi esoknya. Pembaca yang dirugikan adalah mereka yang tidak punya akses ke Google untuk cek ulang nama orang/yayasan, tempat, atau tahun peristiwa. Lama-lama kredibilitas Republika menurun akibat ulah “Pengabdi Saltik”. Berikut ini adalah galeri aktivitas “Pengabdi Saltik”.

 Yang di bawah ini versi akurat dan benar





Minggu, 24 September 2017

Tingkat Kebersihan Karpet Masjid

Keutamaan shalat di shaf pertama sangatlah besar. Untuk meraihnya tak diperlukan usaha keras, hanya soal mau atau tidak mau. Ada hadis yang mengungkapnya, yaitu: Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari 580) dan  sebuah hadis lainnya berbunyi: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang di shaf pertama, atau di beberapa shaf yang awal” (HR. Ahmad). Tapi sebenarnya ada alasan ilmiah kenapa shaf pertama begitu diistimewakan.

Seperti kita ketahui, banyak atau rata-rata masjid  yang karpetnya jarang dibersihkan. Ada yang sepekan sekali bahkan sebulan dua kali saja. Hal tersebut menjadi penyebab berbagai partikel mulai dari debu, pasir, hingga benang bertahta dengan nyaman. Sujud di atasnya jadi tantangan kekhusyukan. Lebih parah lagi di area sekitar pintu masuk masjid. Karpet di zona ini sudah pasti bau akibat jadi keset tanpa sengaja bagi yang lalu lalang. Semakin ke bagian  tengah, tingkat kebersihan karpet mulai membaik. Jauh lebih bersih lagi di karpet shaf pertama. Di zona ini tak terlalu parah dibanding bagian belakang dan tengah. 

Jadi inilah maksud kenapa shaf pertama sangat spesial sebagaimana dijelaskan hadis di atas. Kebersihan karpet masjid adalah cerminan dari pengurusnya, apakah profesional atau asal-asalan. Makin bersih, makin khusyuk pula jamaah untuk beribadah di dalamnya. 



Jumat, 08 September 2017

UMY Versus UMI

Daftar 100 Perguruan tinggi terbaik di Indonesia tahun 2017 baru saja dikeluarkan oleh Kemrisetdikti tanggal 22 Agustus lalu. Pemeringkatan tersebut menimbulkan polemik dan protes. Sepertinya Kemrisetdikti tidak melakukan riset mendetail terhadap objek yang akan diperingkatkan. Kemriset tanpa riset, bisa disebut begitu. Kisruhnya adalah kampus yang bagus terlempar dari daftar, sedang kampus jelek bertengger di 60 besar. Tentu ini tidak adil dan merugikan, baik bagi pengelola kampus maupun masyarakat sebagai konsumen. 

Salah satu yang memprotes adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kampus ini memiliki nama besar di Jateng dan DIY. Reputasinya di dunia nyata dan maya sangat positif. Sayang, di dalam daftar tidak ada nama UMY. Kecerobohan penyusun daftar ini boleh jadi disebabkan kurangnya piknik atau malas riset. Wajar jika UMY mengkritik dan protes keras. Lucunya, Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang beritanya selalu berbumbu tawuran dan gangster , ada di posisi ke-59. 

Jika diperbandingkan, UMY unggul telak atas UMI. Dari dunia maya saja sudah terlihat siapa yang lebih profesional. Seluruh akun sosial media UMY terintegrasi satu sama lain di bawah kendali pihak rektorat. Akun twitternya malah sudah diverifikasi. Sedangkan akun-akun sosmed UMI tak ada yang resmi.  Twitter-nya saja bergambar tokoh kartun. Semuanya dipegang mahasiswanya atau yang mengaku mahasiswa. Informasi yang diunggahnya tak dapat dipercaya. Di zaman sekarang, sosmed adalah halaman depan dari dunia nyata. Citra sosmed UMI yang asal-asalan mencerminkan realitas di lapangan.  Di bawah ini adalah rangkuman UMY versus UMI di dunia maya. Sangat jelas kalau UMY-lah yang layak masuk 50 besar.







Jumat, 04 Agustus 2017

Keluarga Munaf(ik)

Dulu pernah terkenal keluarga Azhari yang tak bermutu seperti Sarah, Ayu, Ibra dan lain-lain. Terlalu banyak kontroversi anggotanya. Kini muncul, lagi-lagi, keluarga tak bermutu lainnya: Keluarga Munaf. Mereka terdiri dari Sherina, Triawan, dan Fariz Munaf. Perlu dipikirkan untuk menambah  akhiran “-ik”  di nama keluarganya. 

Selain membuat prestasi yang minim, keluarga ini juga kerap membuat publik marah. Yang yunior mendukung LGBT, sedang yang tua doyan narkoba. Hal terbaru datang dari ketua badan kreatif yang tidak kreatif, Triawan Munaf. Jika sekedar mengundang artis luar negeri, bubarkan saja badan anti kreatif ini. Tidak sesuai dengan programnya.

Ketidakbermutuan Munaf dan keluarga mungkin akan berlanjut. Kita tunggu saja.



Senin, 24 Juli 2017

Tiga Untuk Semua

Kita diwajibkan melaksanakan rukun agama tanpa terkecuali mulai dari shalat hingga haji. Niatnya harus ikhlas dan caranya sesuai yang telah dituntunkan nabi. Terdapat banyak hadis yang memotivasi umat agar semangat beribadah setiap waktu. Sayangnya waktu yang terbatas menjadi kendala untuk meraup pahala sebanyak-banyaknya. Akan tetapi, ada solusinya. Beberapa amalan memiliki keutamaan yang melimpah seolah-olah dapat “memangkas waktu”. Dikerjakan sedikit namun pahalanya seperti sebulan, setahun, dan seterusnya. Amal ibadah itu bisa kita rangkum menjadi tiga macam yaitu membaca al-ikhlas, puasa sunah 3 hari, dan shalat isya, subuh, ashar berjamaah. Berikut beberapa hadis yang mencantumkan fadilah ketiga amalan di atas.

Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, surat al-Ikhlas itu senilai sepertiga al-Quran.” (HR. Bukhari 5013 dan Ahmad 11612)

Qul huwallahu ahad senilai sepertiga al-Quran.” (HR. Muslim 1922)

Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)

Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594).

Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) shalat ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya.” (HR. Bukhari no. 552 dan Muslim no. 200, 626)

Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat subuh dan ashar. Kemudian malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka -dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya)-, “Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 555 dan Muslim no. 632)

Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al Isro’: 78) (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/250, Asy Syamilah)

Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)

Barangsiapa yang melaksanakan shalat isya secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam (HR Muslim)

Rabu, 21 Juni 2017

Mensos Jangan-Jangan

Sosoknya berpenampilan sederhana dengan gerak-gerik yang seolah merakyat, bahkan sudah pernah tidur di bandara. Berkunjung ke banyak tempat telah ia lakukan. Namun menteri yang satu ini terbilang minim solusi terhadap permasalahan sosial di Indonesia. Tutur katanya datar dan normatif. Ya, dialah Mensos Khofifah. Ada berjuta problematika sosial mulai dari gelandangan, pengemis, hingga maraknya bunuh diri. Bukannya mengeluarkan ide kreatif, Mensos Khofifah hanya bisa memberi pernyataan himbauan seperti “semoga”, “berharap” atau  “jangan”. Tidak ada terobosan yang brilian. Berbagai pernyataannya di media tersebut sangat membosankan. Sebagai tambahan informasi, Mensos Khofifah merupakan salah satu kandidat calon gubernur Jawa Timur, di mana ia akan mungkin berkompetisi dengan Walikota Surabaya, Ibu Risma. Level kreativitas Walikota Surabaya itu jauh di atas Mensos Khofifah. Jawa Timur akan stagnan jika gubernurnya seperti Mensos saat ini. Cukuplah Khofifah sebagai "Mensos Jangan-Jangan"


Selasa, 06 Juni 2017

Anak Gondrong di Iklan TV

Kegondrongan seorang anak balita niscaya akan mempertemukannya dengan produser iklan televisi. Kalimat tersebut bukan basa-basi. Coba Anda perhatikan aneka macam iklan TV yang memakai jasa anak-anak lelaki sebagai bintangnya, 99 persen rambutnya menutup telinga alias gondrong. Tentu saja ini tidak lazim karena mayoritas sekolah dasar dan taman kanak-kanak tidak membolehkan rambut yang terlalu panjang. Jadi jika ingin mengkapitalisasi bocah, biarkan rambutnya tumbuh subur sampai leher. Siapa tahu ada agensi iklan yang tertarik.


Selasa, 23 Mei 2017

Presiden Bingung

Beberapa bulan terakhir media pemberitaan sering menampilkan berita tentang bingungnya presiden Jokowi. Kadang hal-hal sederhana bisa bikin presiden seperti baru sadar atau baru tahu . Penyebabnya mungkin beliau benar-benar tidak paham atau kurang informasi dari ajudannya. Jika diketik di Google "Jokowi bingung" maka akan tampil sebanyak kurang lebih 12 halaman yang berisi link beritanya. Berikut rangkumannya. 



Minggu, 21 Mei 2017

Meja Laptop Dari Botol Bekas

Barang bekas di sekitar kita dapat kita daur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita, salah satunya botol bekas. Botol bekas air mineral memiliki banyak kegunaan mulai dari tempat pulpen hingga media tanam. Kali ini akan dibahas cara membuat meja laptop dari botol bekas. Cukup sederhana, namun kuat untuk menopang sebuah laptop. Tidak perlu lagi beli meja kayu yang mahal.




  1. Siapkan 4 botol bekas air mineral ukuran 1500 ml
  2. ikat dengan lakban atau tali rafia
  3. Balik posisinya, tutup botol yang menjadi penyangganya
  4. Meja laptop siap digunakan                                                                                                                                                                                           


Meja laptop dari botol bekas dapat pula dipercantik dengan kertas kado atau sejenisnya . Selamat mencoba!