
Jauh sebelum istilah blusukan mendunia, Bupati Kudus telah lebih dahulu melakukannya melalui tatap muka langsung dengan anggota masyarakat untuk mendengar aspirasi, keluh kesah bahkan kritik. Ibarat sepakbola, program Empat Pilar langsung menyerang ke jantung masalah yakni ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Di bidang ekonomi prioritas utamanya adalah menggalakkan sektor UKM yang mempunyai peran vital dalam roda pembangunan di Kudus. Sektor ekonomi yang stabil jelas menyerap tenaga kerja dan membantu mengatasi pengangguran. Angka pengangguran di Kudus pada 2012 lalu turun 0,3 persen sebagai dampak dari membaiknya ekonomi.
Bagi warga yang tidak mampu, fasilitas kesehatan tersedia dengan murah dan terjangkau, dan diberi santunan jika ada yang meninggal dunia. Sektor kesehatan penting bagi sebuah wilayah agar produktivitas SDM tidak terganggu. Selain itu, Bupati Kudus juga sangat memperhatikan dunia pendidikan.Adanya beasiswa dari pemerintah membantu terwujudnya program wajib belajar 12 tahun. Sebuah pondasi penting dalam usaha menyejahterakan masyarakat Kabupaten Kudus.
Akhirnya, perkembangan pesat Kudus selama dua periode Bupati H. Musthofa Wardoyo menjadi wacana positif di berbagai media. Kudus jadi tak hanya dikenal karena soto maupun kretek, tetapi juga karena situasi dan kondisinya yang gemah ripah loh jinawi. Selamat untuk Kudus! Kudos for Kudus!